sedikit bermuhasabah!
Terkadang ada perasaan cemburu kepada saudara kita? Ukhti/Akhiku ini lebih asyik dan menikmati tarbiyahnya dibandingkan saya, kehidupannya lebih subur dengan tarbiyyah daripada hidupku, teman-teman dia lebih banyak daripada teman-teman saya, rumahnya lebih besar dan lebih mewah daripada rumah saya, sepertinya hidupnya jauh lebih mudah dan menyenangkan daripada hidup saya. Urgh, cemburu ...dan cemburu…
Di sisi lain, tahukah kamu bahwa Allah juga cemburu? Allah sangat sangat pencemburu. Allah “cemburu” pada hati manusia. Allah mencintai jika hati seorang hamba terkait hanya kepada-Nya saja.. tentu saja, sebaliknya, jika hamba-Nya ini a terlalu ‘sibuk’ dengan urusan-urusan dunianya.. malah hatinya penuh cinta pada sesuatu yang lain. Maka cemburulah si Dia pada pemilik hati-hati.. pada kita hamba Nya
Terkadang, saking cintanya Allah pada kita, Allahpun mengambil semua ‘sebab’ yang kita telah disibukkan dengannya.. Allah ambil harta kita, Allah ambil nyawa seseorang yang paling kita sayangi, Allah arahkan kita pada jalan-jalan yang tidak kita sangka, Allah hilangkan rasa cinta sesama ikhwah, tak ada lagi rasa rindu terhadap saudara seperjuangan dalam da'wah, Allah tarik rasa lezat berda’wah.. dan berbagai cara lainnya yang tiada mustahil bagi Nya..
Dengan semua itu, seolah-olah Allah ingin mengatakan kepada kita, “Wahai hamba-Ku, Aku ingin engkau datang dan berlindung hanya kepada-Ku, bukan kepada si Fulan yang sangat kau cintai itu, bukan kepada kekasih hatimu itu, bukan kepada banyaknya hartamu itu, bukan kepada dunia yang menyesatkanmu itu…”
Malah terkadang, baru setelah kita ditimpa musibah, kita baru merasa bahwa sebenarnya kita telah jauh sekali dari Allah.. kita mengatakan “ya Allah, Tuhanku.. Aku tahu, Engkau telah mengingatkanku dengan semua masalah ini…karena Engkau ingin aku segera kembali kepada Mu”
Astaghfirullah.....
Ummul mukminin Khadijah dan Paman Rasulullah Abu Thalib diwafatkan ketika saat Rasul Muhammad SAW sangat memerlukan mereka, insan yang paling banyak melindungi dan membela baginda Rasulullah.. apa hikmah dari perginya dua orang yang dicintai Rasulullah, dalam tempo satu tahun yang sama? Kalau saja urusan ajal bisa diatur, mungkin Rasulullah akan lebih memilih ditinggal pergi mereka, ibunda kita khadijah dan Abu Thalib setelah Fathul Mekah saja, yaitu ketika Islam sudah menang dengan gemilang, tapi mungkinkah?
TIDAK! Allah lebih tahu apa yang Rasulullnya perlukan… Allah ingin Rasulullah semakin menguatkan kebergantungannya hanya kepadaNYA, kepada Allah saja.. seolah Allah berkata kepada Muhammad SAW, “Kau Muhammad, hanya boleh kembali kepada-Ku, kerana Aku telah mengambil semua yang kau cinta.”
Lihatlah Nabi Ibrahim a.s. ketika itu Nabi Ibrahim bahagia sekali dengan kehadiran Ismail a.s., seorang anak yang sangat ia rindukan hadirnya. Allah SWT pun meminta Ismail a.s. dari sisinya, dengan perintah untuk menyembelihnya. Beliau nabiyullahpun patuh dan taat pada perintah Allah, dan ketika Nabi Ibrahim a.s meletakkan pisau di leher Ismail a.s., yang ada dalam hatinya hanyalah kebergantungan dan kecintaan kepada Allah SWT…
Lihat pula ketika Ya’qub a.s sangat tertarik dengan Yusuf a.s.,sehingga kecintaanya terhadap Yusuf a.s. memenuhi segenap hidup dan hatinya. Maka Allah mengambil Yusuf a.s. selama dua puluh tahun, sehingga hatinyapun kini kembali dipenuhi dengan kecintaan terhadap Allah saja, maka baru setelah itu Allah kembalikan Yusuf a.s. kepadanya..
Untuk semua cobaan dan masalah yang kita hadapi, mari kita lebih bermuhasabah lagi.. bermuhasabah tentang prioritas cinta kita..
semua yang datang dari Allah, meskipun itu berupa masalah ataupun cobaan, tidaklah selain untuk kebaikan kita hamban NYA
ya Allah... astaghfirullahalazim..*__*"
semua yang datang dari Allah, meskipun itu berupa masalah ataupun cobaan, tidaklah selain untuk kebaikan kita hamban NYA
ya Allah... astaghfirullahalazim..*__*"
Apabila semua jalan tertutup untuk kita, janganlah bersedih. Ketahuilah bahwa jalan menuju Allah terbuka luas untuk kita, Allah menginginkan kita kembali pada-Nya hingga kita memahami Dia itulah al-Wakiil..
Wallahualam bissowab..
![]()
*dari blog berbahasa malaysia dengan sedikit dirubah, untuk lebih mudah di baca kita di Indonesia
|
Komentar
Posting Komentar