Langsung ke konten utama

pernikahan #nasihat untuk diri

Menikah...


perempuan mana sih yang tidah ingin menikah?
menikah itu mnyempurnakan diin/agama, apa-apa bisa jadi nilai ibadah, saling mengingatkan untuk bangun malam, saling setor hafalan, kalau suami menjaga shalat sunnahnya, shoum sunnahnya masa isteri ga malu ?hehe, atau sebaliknya juga, suami-isteri juga bisa mengingatkan kebaikan-kebaikan yang mungkin lalai untuk ditunaikan ^^...
masya Allah...
""Rasulullah bersabda "apabila seorang suami memandang isterinya dengan kasih sayang, maka Allah memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Bila suami memegang telapak tangan isterinya, maka dosa-dosa keduanya berguguran dari celah jari tangan keduanya"  (HR Rafi'i)
wallahu a'lam hadits di atas shahih tidaknya, tapi membacanya membuat kita yakin bahwa begitu banyak kebaikan dalam suatu pernikahan

^^ jadi ingat saudara sepupu (baru menikah) yang kemarin silaturahim ke rumah, waktu mengambil salah satu suguhan, waktu itu mengambil jeruk. saudara saya ini (sang isteri) hanya mengambil satu, dan dimakan bersama dengan sang suami, suaminya diambilkan jeruk yang mau dimakan dari jeruk yang sudah dikupaskan isteri, kata isterinya "biar ada nilai ibadahnya"  :D....(so sweeeet, penganten baru ceritanya ^^ :)

tapi apa yang terjadi ketika sudah ditunggu lama tapi waktu untuk menikah belum datang juga??
jawaban untuk pertanyaan itu mungkin hanya seperti ini
1. terus berikhtiyar
    ingat nasihat dari adik saya, ga ada dari kita yang suka dengan menunggu, menunggu mobil jemputan, menunggu gaji, menunggu jam makan/istirahat misalnya. Di saat menunggu, orang akan banyak sekali dihadapkan dengan piliha-pilihan, mau apa sembari menunggu? mau nesu-nesu, membuang waktu dengan main-main untuk menghilangkan kejenuhan, atau mau memanfaatkan untuk melakukan banyak kebaikan
tentu jawaban terakhir akan menjadi pilihan yang paling baik di saat menunggu seperti ini
menunggu waktu menikah dengan orang yang tepat, akan lebih baik untuk kita menjadikannya kesempatan mempersiapkan diri untuk suatu pernikahan. Kita bisa punya waktu belajar dari temen2 yang sudah menikah, kita dapat menyiapkan diri dengan ilmu, baca-baca buku pernikahan, rumah tangga seperti apa yang nantinya ingin kita bangun, persiapan dari segi ekonomi agar setelah menikahpun kita sudah lebih mapan secara keuangan, kita manfaatkan agar masa yang..kita tidak tahu sampai kapan ini ..bisa menjadi produktif untuk kebaikan kita

2. sabar dan terus berdo'a
    yakin...yakinlah Allah mendengar do'a hamba NYA.
ketika Allah mendengar do'a kita, berprasangka baik saja bahwa Allah suka mendengar kita berdo'a, suka mendengar kita memohon pada NYA
cerita nyata, saya baca di sebuah blog, bapak Houtman Zainal Arifin  namanya, beliau ini bersama seorang rekannya, waktu itu ada seorang pengamen, maka ketika pengamen yang bersuara bagus ini mulai menyanyi, maka bapak hotman (Vice President citibank) meminta pengamen ini untuk menyanyi lebih lama, lalu pengamenpun menyanyikan beberapa lagu. Setelah itu, rekan yang bersama bpk houtman sungguh terkejut karena ternyata pengamen ketiban rezeki sekian ratus ribu rupiah dari bapak houtman. Sang rekan mendapat sedikit nasihat beliau, kata beliau "begitulah ketika kita berdo'a, ketika Allah belum juga mengabulkan do'a kita, mungkin Allah suka mendengar do'a-do'a kita, Allah khawatir ketika apa yang kita pinta sudah kita dapatkan, maka kitapun akan berhenti berdo'a"
jadii,,jangan lelah untuk berdo'a, teruslah berdo'a !!!

3. berprasangka baik pada Allah

ketika do'a belum juga dikabulkan, berprasangka baik saja...jaga terus prasangka kita pada Nya
karena Allah seperti prasangka hamba Nya
pak hotman melanjutkan katanya-katanya pada rekannya waktu itu, bahwa "dengan lamanya kita berdo'a yaklinlah Allah sudah menyiapkan sesuatu yang lebih banyak, lebih baik dari apa yang kita minta pada Nya"

jadi ....
bissmillah..
yakinlah skenario Allah itu akan sangat indah pada waktunya...pada waktunya >,<





Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 PRINSIP MEMBANGUN KELUARGA QUR'AN DARI SOSOK YANG ISTIMEWA Tak bisa tertahan lagi air mata di sudut mata ini, membaca status ustadz kami. Tentang wafatnya ayahanda beliau, ustadz kami, Ustadz Mutammimul Ula. Beliau telah menuntaskan tugasnya untuk untuk mengepalai salah satu keluarga Qur'an, keluarga dakwah, terbaik yg pernah saya temui. "Sayangi beliau yaa Rabb.. Berikanlah tempat tertinggi untuk beliau di sisi-Mu.." Saya jadi ingat video istri beliau Ustadzah Wirianingsih disini https://youtu.be/qbNBQNpRar4 , yg menceritakan apa-apa saja prinsip dasar keluarga dahsyat tersebut dapat dibangun, antara lain: Menyandarkan Diri kepada Allah Kerjasama dgn Pasangan Buat Peta Kurikulum dan Target Pendidikan Anak, lalu Evaluasi Berdoa agar Istiqomah Izin saya tuliskan disini dgn beberapa elaborasi yg saya maknai dari penjelasan beliau. Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi tambahan amal jariyah bagi almarhum Ustadz Tammim dan keluarga. --- PRINSIP 1 ...

Sosial media ya untuk bersosialisasi .....dong

Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Lama sekali nggak ngisi blog nih, mau nulis unek2 aja nih.  Hari Sabtu lalu saya pergi ke dokter gigi, klinik milik teman SMA saya namanya F, tapi saya minta ke teman saya yang lain D untuk menangani gigi saya di kliniknya F, D memang praktek di sana juga  Setelah selesai, mengobrolah saya dengan F, rumah tinggal F di lantai 2 lantai 1 digunakan sebagai klinik dental dan skin care  F ,, yang sebelumnya pernah mengajak saya untuk mengaji salafi, by phone kita ngobrol, ternyata memang sudah sering mengikuti kajian salafi dan makanya dia mengajak saya  Beberapa hal memang tidak pas dengan 'hati' saya,. , , gmn ya... Kalau kita merasa nyaman dan klik kita pasti akan mengikuti begitu saja ....hati ini berkata "Iya ini... gitu" Tapi untuk salafi contohnya, kata F .. sebenarnya Kalau kajian juga tidak boleh itu video video gambar orang, Kalau kajian juga harus hanya suara..gt katanya...yang sesuai syariat... Karena gambar ya...
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ  Doa yang biasa saya baca ketika akan Qiyamul lail Allahumma Rabba Jibriila wa Mikaaiila wa Israafiila Faathiros-samawaati wal ardhi ‘aalimal-ghaibi wasy-syahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiima kaanuu fiihi yakhtalifuuna ihdinii limakhtulifa fiihi minal-haqqi bi-idznika innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shiraatim-mustaqiim   “Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi.   Wahai Rabb yang mengetahui hal-hal yang ghaib dan nyata. Engkau yang menghukumi (memutuskan) di antara hamba-hambaMu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku, dengan seizinMu, pada kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Engkau menunjukkan jalan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki.”)     (HR Muslim  1289) karena sebagai manusia saya merasa bodoh bodoh di hadapan ilmunya yang sangat kaya, yang tak habis jika 7 lautan sesudah ke...