Cinta (mahabbah) :
perasaan yang hadir dan kita tidak dapat menolaknya
Cinta adalah perasaan hati, sesuatu yang abstrak,
karena abstrak maka tdk bs dikaitkan dg sesuatu yg dzahir/konkrit, maka kita
mencinta sesuatu itu karena memang kita mencintainya
Jd kalau ditanya knp
anda mencintainya? Maka abstrak, ini sulit untuk dikonkritkan,
Adapaun jika ada yg
mau mengkonkritkan maka sesungguhnya ia tdk mencintainya sebagaimana
semestinya,
Logikanya ..kalau
sesuatu yg konkrit yg menjadikan cinta itu ada hilang maka cinta itu akan hilang
juga, ia tidak akan lagi mencintainya, maka ini bukan cinta sesungguhnya, palsu
Ex : Ketika mencintai karena cantik, ketika tidak
cantik maka cinta itu hilang juga
ketika mencintai karena harta, ketika
harta habis, maka habis juga cintanya
Jadi ketika kita
mencintai, cinta kita itu tidak akan bisa dijelaskan, adapun ketika kita
berusaha menjelaskan dan menggambarkannya belum tentu orang akan paham dengan perasaan cinta kita ini
Adakah konsep cinta
dalam islam?
Islam dinnun
syamilun..maka cinta itu juga diatur dalam islam
Cinta : anugerah
dari Allah SWT (ini dalam konteks muslim
yang baik, muslim yang taat)..seorang muslim taat akan berfikir cinta adalah
anugrah Allah SWT untuknya
Sehingga seorang
muslim taat akan berfikir cinta itu tidak perlu diusahakan dan diupayakan,
karena perasaan cinta itu akan hadir begitu saja tanpa ia kuasa menolaknya
menampiknya..perasaan itu akan datang, tdk perlu dia usahakan dan juga tdk
perlu menampiknya
Cinta itu anugerah dari Allah SWT, kalau Allah sudah
menganugerahkan sesuatu pada seseorang siapapun tidak dapat menolaknya,
sebagaimana kalau Allah sudah tidak memberikan sesuatu pada seseorang, siapapun
tidak akan bisa mengusahakannya
Persoalannya : kapan
rasa cinta itu tumbuh kpd sesuatu/seseorang
Hal ini akan
berbanding lurus dengan kadar kekentalan kadar cinta dia pd Allah SWT
Cinta dia kepada
selain Allah SWT itu menjadi
semacam refleksi dari cinta dia
terhadap Allah SWT
Dalam arti kata
ketika seorg muslim betul2 mencintai Allah swt, maka Allah akan mengaruniakan
rasa cinta kepada dia, kpd siapa saja yg dicintai Allah swt
Begitulah ia
bersifat abstrak,,, jadi perasaan yang ada..... "tiba2 saja saya kok mencintai dia"
"Tiba2 saja saya kok
tumbuh perasaan senang padanya",
yang notabene "ia" adalah orang-orang yang dicintai Allah SWT...begitulah
yang notabene "ia" adalah orang-orang yang dicintai Allah SWT...begitulah
sufyan ibnu 'iyainah seorang guru imam syafi'i
berujar " man ahabballah ahabba man ahabbahullah" barangsiapa yang
mencintai Allah ia akan mencintai siapa saja yang dicintai Allah, meskipun
belum lama ia kenal, mungkin ia belum pernah bertemu, tapi dari pandangan
pertama ia akan berujar bahwa ia adalah orang
yang dicintai oleh Allah, dan Allah akan menganugerahkan rasa cinta diantara
keduanya, dan menjadilah mereka orang
yang saling mencintai..jadi cinta itu tumbuh begitu saja
Dalam pandangan
islam yang ada bukan tak kenal maka tak sayang, kalau keduanya memang org yg sama2
mencintai Allah SWT maka diantara keduanya akan tumbuh perasaan cinta dengan sendirinya, siapa
yang menumbuhkan...Allahlah yang menumbuhkan
Oleh karena itu
untuk membangun cinta dalam islam tidak perlu mengenali orang yang kita cintai
luar dalam, selama kita dan dia sama2 mencintai Allah maka perasaan cinta akan
tumbuh, meski kadang2 suara nafsu berbicara
Misal kamu kok
mencintai org yg ga cantik/ga ganteng/ga punya apa2, tapi suara nafsu sprti itu
akan mudah dilibas oleh kekuatan cinta kita pada Allah SWT, jadi dalam hal ini
akan bersaing antara sejauh mana cinta kita pada Allah dan sejauh mana
kedekatan kita pada nafsu kita
Itulah yang akan
menentukan siapa yang kita
cintai dan kita akan dicintai oleh siapa
Itulah yang akan
mebuat kita akan sukses membangun cinta, karena menempatkan cinta kpd Allah
sebagai awal sebelum kita mencintai yang lain, dalam arti kata biarlah cinta saya pada orang lain itu
diatur oleh Allah SWT ^_^
Komentar
Posting Komentar