Rabu sore tadi ngaji sama video youtube lagi,
meggunakan video download dari kajian channel :D
Sebenernya
ingin seperti mereka yang dengan mudah bisa ngaji dengan para asatidz yang
berbahasa inggris, tapi apa daya belum mudeng ^___^"
Gpp,
lumayan baca2 bahasa inggris dalam bentuk tulisan, untuk yang listening
belajarnya masih merangkak hehe
Kajian
kali ini berjudul jalan pulang menuju surga
Bahwa
semenjak lahir sebenarnya kita sudah di fitrahkan, dibekali oleh Allah SWT
dengan qolbun salim. Hati yang salim ini menjadi penunjuk jalan bagi jiwa kita
selama kita di dunia. Sesungguhnya tempat asal jiwa kita adalah akhirat,
sedangkan di dunia jiwa kita hanya menumpang pada jasad ini, sehingga agar jiwa
tak tersesat selama menumpang di jasad dan hidup di dunia maka Allah berikan
pada kita Qolbun salim
Dan
sudah seharunya jiwa, karena rumah sesungguhnya di akhirat, ia semestinya akan
selalu rindu untuk pulang, bagaikan seorang yang lama hidup jauh di rantau,
niscaya ia ingin sekali untuk pulang kembali ke asalnya
Bagaimana
dengan jiwa kita? Jika saat ini kita ditaqdirka untuk pulang? Sudah siap dengan
bekal kita?
Karena
kita tak tahu kapan waktu kita (yang sesungguhnya sudah tertulis di lauhul mahfudz) maka mau tidak mau kita harus sudah siap dengan
beka-bekal kita. Apa yang terjadi ketika kita tak punya bekal?
Semestinyalah
jiwa kita tidak akan sampai pada tujuannya...yaitu surga
Tapi
bagaimana dengan jiwa yang betah di dunia dan tidak ingin pulang, malah ia lupa
bahwa nantinya jiwanya kan pulang pada saatnya? Berati ia tidak menggunakan
Qolbun salimnya dengan baik, sehingga qolbun salim ini tidak menjadi penunjuk
untuk dia
Seorang
yang menggunakan qolbun salim, maka hidupnya akan tenang, seolah jalan, maka
jalannya adalah jalan yang lurus, seperti doa kita dalam QS Al Fatihah. Seperti
itulah jalan menuju surga, ia lurus. Dan ia berhasil menjadikan apa saja yang
terjadi padanya, menjadi jalan yang lurus yang ditempuhnya untuk menuju surga.
Tapi ia yang tidak menjadikan qolbun salimnya menjadi penunjuk, maka ia
akan melewati jalan yang berliku-liku,
yang berkelok-kelok, yang naik turun yang sulit sekali untuk menempuhnya.
Sehingga, ia kepayahan dan kesusahan dalam hidupnya, hidupnya susah, capek,
tidak tenang dan damai dalam perjalanannya itu, dan ada pula yang sampai
bingung mana jalan yang menuju surga dan mana yang menuju neraka...subhanallah
Ada
juga yang sudah stadium akhir maka dibutakan hatinya , sehingga jalan menuju
neraka sudah ia anggap biasa saja, selayaknya jalan yang akan mengantarnya ke
surga saja
Berikut ini 4 hal yang merusak qolbun salim
|
1). Dosa yang tidak ditaubati
Kata
nabi setiap orang itu memiliki dosa, tepapi sebaik-baik orang berdosa adalah
orang yang mau bertaubat
Dosa
ini membuat jalan ke surga serasa tertutup kabut tebal
Apa
yang terjadi ketika jalan tertutup kabut? Kita sulit memandang ke depan
Ini
lurus, atau belok kanan, atau belok kiri
Maka
ketika kita slah melangkah, maka akan membahyakan diri kita, satu langkah
kita bisa membuat kita celaka, mungkin menabrak, ataupun masuk jurang
Dosa
--> taubat : hal ini untuk menjadi qolbun salim
|
|
Contoh sederhananya ketika seorang anak beda pandangan dengan orang
tua, anak ingin laptop (misal) sedang orang tua lebih tahu bahwa belum
saatnya kita memiliki laptop, maka hati anak tidak akan salim pada orang
tuanya, begitu juga jika kita tidak sepandangan dengan Allah
Kata Allah sedekah itu akan menambah harta, tapi kata manusia
sedekah itu mengurangi harta. Jika kita memang yakin sedekah akan menambah
mengapa sedekah masih di hitung-hitung?
|
|
Hidup berkiblat akhirat akan membuat kita melangkah pasti menuju
surga
Keindahan seindah apapun yang kita temukan di dunia itu tidak ada
apa2nya dibanding apa yang kaan ditemui nanti di akhirat
|
|
Lalai : tidak menghadirkan Allah SWT dalam kehidupannya secara
keseluruhan
Contoh ketika sakit, jika tidak lalai maka yakin bahwa sesungguhnya
Allah sedang menghadirkan kebaikan-kebaikan bagi kita dengan sakit ini
|
Maka
pemandu terbaik yang akan menghantarkan
kita ke surga tiada lain adalah Qolbun salim
Jika
tidak ada pemandu , maka kita bisa tersesat
Mari kita simak firman Allah dalam Al Qur'an berikut, semoga
semakin meyakinkan kita untuk menjaga qolbun salim dan menjadikannya petunjuk yang akan mengantarkan kita pulang ke surga
QS. Asy-syu'ara':87-89
Ayat
87 : dan janganlah Engkau menghinakan
aku pada hari mereka dibangkitkan
Ayat
88 : (yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna
Ayat
89 : kecuali yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (qolbun salim)
Komentar
Posting Komentar