Ketika
itu masuk sms ke hp, suatu undangan untuk mengikuti training di jogja tg 10 Maret
2013. Judul trainingnya serem juga hehe..kusambut izrail dengan senyum. Namun,
ketika itu pula hati tak ragu untuk mengikuti training^^, setelah sms sana sini
mencari temen, alhamdulillah akhirnya dapet juga
Tg
9 maret berangkat ke jogja, naik motor boncengan sama de ika, rencananya malam
ahad nginep di rumahnya (di kulon progo), ahad pagi ke jogja berangkat sekitar
jam 6.15 agar tidak terlambat dan masih sempat shalat dhuha dulu. Alhamdulillah
sampai di parkiran Rumah sakit JIH (tempat acara, di lantai 5 Jogjakarta
International Hospital) ini barengan sama ustad syatori juga sampai tempat
parkir. Tahu bareng rombonganm ustad, kita masuk gedung bareng, pas mau naik
lift...ah mending kita shalat dulu aja yuk de (ngajakin de ika)...sebenernya
sih kita ga ada yg bs pakai lift,,,kalau bareng rombongan ustad kan enak kita
bisa tinggal ngikut, tapi ya pikir kita nanti kalau shalat dulu baru naik juga
insya Allah banyak orang yg tujuannnya sama ke lantai 5 ^___^
Acara
tepat dimulainya jam 8.30..berikut isi session 1 (semoga bermanfaat)
Akan
seperti apakah keadaan kita, saat nanti tamu terakhir kita datang?
Ingat
salah satu kisah : hamzah al mubarak
Doanya
hamzah : Ya Rabbana ambil nyawaku dalam keadaan Aku berjihad di jalan MU, dan
Engkau Ridha akan semuanya. Jadikan akhir umurku dalam keadaan aku sedang
melakukan amal yangTerbaik
Betapa
seringnya kita bersungguh-sungguh beramal untuk orang lain, tapi untuk diri
sendiri? Kita bergitu meginginkan orang-orang di sekitar kita menjadi baik,
tapi kita lupakan bahwa iman kita
sendiri saja masih compang-camping, dan
saat kita beramal untuk diri sendiri, kitapun melakukannya tidak dengan
bersungguh-sungguh :”(
Jangan
jadi Pa Lukito
Kisah
: pa lukito adalah seorang yang sangat ahli dalam bidangnya. Ia bekerja pada
seorang kontaktor, pembangun rumah. Atasannyapun sangat menyenangi pa lukito
karena rumah-rumah hasil karya pa lukito semua memuaskan. Hingga saatnya kini,
pa lukito yang sudah tua ini, ingin berhenti dari pekerjaannya, ia ingin
membangun rumah di desa hidup bersama anak-isterinya di masa tuanya ini. Pa
lukitopun menyampaikan keinginannya ini, dan sang atasan dengan berat hati
mengiyakan, tapi dengan meminta satu permintaan, agar pa lukito berkenan
membangun satu rumah terakhir sebelum ia berhenti. Semua bahan bangunan rumah
berasan dari perusahaan, dan tanah yang digunakan untuk membangun rumah itupun
dari perusahaan, terserah kepada pa lukito ingin dibangun di mana. Dan
akhirnya, pa lukitopun mulai membangun rumah. Karena sebenarnya ia sudah ingin
berhenti bekerja, iapun membangun dengan asal-asalan, asal jadi saja. Alhasil, rumah yang dibangun pa lukito ini sangat
jelek.
Setelah
rumah selesai dibangun, pa lukito menyerahkan kunci rumah tersebut kepada
atasannya, pertanda pekerjaan yang diberikan sudah selesai, dan ia ingin pamit,
untuk berhenti dari pekerjaan (saat yang sudah sangat ia tunggu-tunggu). Dan
kaget sekali ia, ternyata kunci rumah yang ia bangun, diserahkan kembali
padanya, karena memang rumah itu, adalah hadiah dari perusahaan untuk
jasa-jasanya selama ini
Sayang
sekali, nasi sudah jadi bubur, rumah sudah jadi, kondisi rumahpun jauh dari
rumah-rumah mewah yang selama ini ia bangun. Dan ia menyesal .....
kemudian kita diminta menyimak surat al fajr
(QS
surat Al Fajr)
Bismillahi al-Rahman al-Rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Mengasihani).
89-1: Demi fajar.
89-2: Dan malam yang sepuluh.
89-3: Demi genap, demi ganjil.
89-4: Dan malam apabila ia berlalu.
89-5: Bukankah pada yang demikian itu suatu sumpah bagi orang yang berakal?
89-1: Demi fajar.
89-2: Dan malam yang sepuluh.
89-3: Demi genap, demi ganjil.
89-4: Dan malam apabila ia berlalu.
89-5: Bukankah pada yang demikian itu suatu sumpah bagi orang yang berakal?
89-6:
Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Rab (Tuhan) engkau lakukan kepada kaum
‘Ad?
89-7: (Iaitu penduduk) Iram yang mempunyai bangunan tinggi.
89-8: Yang belum pernah dibina serupa itu di negeri-negeri lain.
89-9: Dan kaum Samud, (iaitu orang) yang memotong batu-batu besar di lembah.
89-10: Dan Fir’awn yang mempunyai bala tentera.
89-11: Yang melampaui batas di negeri itu.
89-12: Mereka banyak melakukan kerosakan di dalamnya.
89-13: Maka Rab (Tuhan) engkau menimpakan cemeti azab ke atas mereka.
89-14: Sesungguhnya Rab (Tuhan) engkau sentiasa mengawasi.
89-7: (Iaitu penduduk) Iram yang mempunyai bangunan tinggi.
89-8: Yang belum pernah dibina serupa itu di negeri-negeri lain.
89-9: Dan kaum Samud, (iaitu orang) yang memotong batu-batu besar di lembah.
89-10: Dan Fir’awn yang mempunyai bala tentera.
89-11: Yang melampaui batas di negeri itu.
89-12: Mereka banyak melakukan kerosakan di dalamnya.
89-13: Maka Rab (Tuhan) engkau menimpakan cemeti azab ke atas mereka.
89-14: Sesungguhnya Rab (Tuhan) engkau sentiasa mengawasi.
89-15:
Maka perihal manusia itu apabila Rab (Tuhan)nya menguji dengan memuliakan serta
diberikan nikmat, maka dia akan berkata: “Rab (Tuhan)ku memuliakan daku.”
89-16: Tetapi apabila Dia (Allah) menguji dengan menyempitkan rezeki, maka dia berkata: “Rab (Tuhan)ku menghinakan daku.”
89-16: Tetapi apabila Dia (Allah) menguji dengan menyempitkan rezeki, maka dia berkata: “Rab (Tuhan)ku menghinakan daku.”
89-17:
Sekali-kali bukan (demikian), bahkan kamu tidak memuliakan anak-anak
yatim.
89-18: Dan kamu tidak saling mengajak kepada memberi makan orang miskin.
89-19: Dan kamu memakan harta warisan orang dengan loba.
89-20: Dan kamu terlalu mencintai harta secara melampau-lampau.
89-18: Dan kamu tidak saling mengajak kepada memberi makan orang miskin.
89-19: Dan kamu memakan harta warisan orang dengan loba.
89-20: Dan kamu terlalu mencintai harta secara melampau-lampau.
89-21:
Sekali-kali tidak, apabila bumi ini dihancurkan sehancur-hancurnya.
89-22: Dan datang Rab (Tuhan) engkau dengan malaikat berbaris-baris.
89-23: Dan pada hari itu didatangkan Neraka Jahanam, dan pada hari itu manusia akan ingat tetapi tidak berguna ingatan itu.
89-24: Dia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku (dahulu) bersedia untuk penghidupan ini.”
89-25: Maka pada hari itu tidak ada sesiapa dapat menyeksa sebagaimana seksaan-Nya (seksaan Allah).
89-26: Dan tidak ada sesiapa dapat mengikat seperti ikatan-Nya (ikatan Allah).
89-22: Dan datang Rab (Tuhan) engkau dengan malaikat berbaris-baris.
89-23: Dan pada hari itu didatangkan Neraka Jahanam, dan pada hari itu manusia akan ingat tetapi tidak berguna ingatan itu.
89-24: Dia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku (dahulu) bersedia untuk penghidupan ini.”
89-25: Maka pada hari itu tidak ada sesiapa dapat menyeksa sebagaimana seksaan-Nya (seksaan Allah).
89-26: Dan tidak ada sesiapa dapat mengikat seperti ikatan-Nya (ikatan Allah).
89-27:
Wahai ‘al-nafs al-mutmainnah’ (jiwa yang telah mencapai tahap
ketenangan).
89-28: Kembalilah kepada Rab (Tuhan) kamu dalam keadaan reda dan diredai.
89-29: Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (hamba-hamba Allah).
89-30: Dan masuklah ke dalam jannah (taman/syurga)-Ku (jannah Allah).
89-28: Kembalilah kepada Rab (Tuhan) kamu dalam keadaan reda dan diredai.
89-29: Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (hamba-hamba Allah).
89-30: Dan masuklah ke dalam jannah (taman/syurga)-Ku (jannah Allah).
Salah satu pesan dari surat al fajr di
atas adalah bahwa hidup adalah pilihan
Amal-amal (yang kita pilih) selama hidup di alam fana
adalah Pilihan Kita untuk hidup di
alam baqa
Pilihan
1
Lihat lagi QS Al fajr ayat 24
Aduh....
Kalau saja dulu aku mengerjakan
(kebaikan) untuk bidupku ini
Pilihan
2
Lihat lagi QS Al Fajr ayat 27-28
Wahai jiwa-jiwa yang tenang
(mutmainnah), kembalilah kepada Rabb 9Tuhan) kamu dalam keadaan Ridha dan
diridhai
Dan lihat QS Al Fajr ayat 30
Masuklah ke dalam surga-KU
Banyak kisah/cerita tentang mereka yang
meninggal saat sedang begitu dekat dengan Rabbnya, salah satunya adalah
meninggalnya imam masjid Gorontalo saat shalat tarawih. Lihat videonya di sini http://www.youtube.com/watch?v=IOjuz7rFBKI
Atau seseorang ditemukan meninggal saat
sujud masjid nabawi, lihat videonya di sini http://www.youtube.com/watch?v=TuDRTfY3ZJs
Mereka yang meninggal saat shalat,
berarti meninggal saat ruh mereka sedang menghadap Ilahi, salah satu saat
terbaik yang diinginkan kita nantinya saat kita mendapat tamu terakhir
2 pilihan saat kita nanti di alam baqa
1.
Surga (ashabul
yamin)
2.
Neraka
Mau yang mana?
Pilihan
itu bukan untuk nanti (ketika di alam baqa) tapi untuk saat ini (sekarang), saat kita hidup di dunia
Apa
yang diamalkan di dunia menunjukkan apa yang ia pilih untuk akhiratnya. Ia yang
dipilih ke surga adalah yang ketika ia memilih untuk kebaikan, ia memilih
dengan segera bukan selalu menundanya, nanti dan nanti
Maka
lisankan à hidup saya harus berujung surga
2
langkah yang bisa menentukan apakah surga yang mejadi akhir hidup kita atau bukan,
antara lain :
1. Ketika sedang susah à apakah susah menjadi jalan yang mendekatkan kita
dengan surga?
Ketika susah, sesungguhnya yang Allah inginkan dari
kita adalah kita bersabar. Tapi apakah kita bersabar?
Ikhlas dalam
segala kondisi
Ingat tulisan di
wall fb salah seorang teman, bahwa dosa manusia sebagian besar diawali dari
prasangka buruk pada Allah, seolah-olah Allah tidak memberikan hikmah dari
kedaan yang sedang dialami ^__^
Ikhlaslah,
karena dengan ikhlas akan melahirkan banyak sekali kebaikan, ikhlas menjadi
kunci segala kebaikan
Kisah : Bilal
bin rabbah dapat menjadi pelajaran buat kita, saat ia di siksa tapi begitu
sabar dan ikhlas
2. Percayakah, dosa dan maksiat akan menyeret pelakunya
ke neraka? Tentu iya, sekarang pertanyaanya, apakah masih tertarik dengan dosa?
Begitu banyak yang memang arahnya “ke sana”
Suatu
saat nanti kita semua pasti akan menaiki penerbangan Keranda Airlines
Informasi
penerbangan gratis layanan 24 jam nonstop
Bila kita akan “berangkat” dari alam ini ibarat penerbangan ke sebuah Negara.
Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur-brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur,an dan Al-Hadits
Dimana penerbangan bukannya dengan Garuda Airlines atau US Airlines, tetapi Al-jenazah Airlines
Dimana bekal kita bukan lagi tas seberat 23 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang.
Dimana bajunya bukan Pierre Cardin, atau setaraf dengannya tetapi kain kafan putih
Dimana pewanginnya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci
Dimana pasport kita bukan Indonesia, british atau American, tetapi Al-Islam
Dimana visa kita bukan lagi 6 bulan,tetapi Lailahaillallah
Dimana pelayanannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail dan lain-lain
Dimana servisnya bukan lagi kelas bussiness, tetapi sekedar kain yang diwangikan
Dimana tujuan mendarat bukan Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah International, tetapi tanah perkuburan
Dimana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber-AC dan permadani, tetapi ruang 2x1 meter, gelap gulita.
Dimana pegawai imigrasi adalah munkar dan nakir, mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan
Dimana tidak pelu satpam dan alat detektor
Dimana lapangan terbang transitnya adalah Al-Barzakh
Dimana tujuan terakhir apakah Syurga yang mengalir sungai di bawahnya atau neraka jahannam
Penerbangan ini tidak Dibajak atau di bom, oleh itu tidak perlu bimbang
Sajian tidak akan disediakan, oleh itu tak perlu risaukan masalah alergi atau halal-haram makanan.
Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya.
Jangan fikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, Kita telah hilang selera bersuka-ria
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, karena telah siap di bocking sejak Kita ditiupkan ruh di dalam rahim ibu
Ya…!!! BERITA BAIK….!!!jangan bimbang siapa yang duduk di sebelah Kita
Kita adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini. Oleh itu bergembiralah selagi bisa..!!!dan jika Kita bisa..!!!
Hanya ingat…!!! Nama Kita telah tertulis dalam tiket untuk penerbangan…
Saat penerbangan Kita berangkat…tanpa do’a Bismillahi Tawakaltu’Allallah, atau ungkapan selamat jalan. Tetapi INNALILLAHI WA INNAILAIHI RAJI’UN…Kita berangkat pulang ke Rahmatullah.
MATI…!!!
ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT…???
Abu Hurairah berkata,”Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda ; perbanyaklah mengingat pemotong segala kenikmatan ( yaitu KEMATIAN )
HR.Tirmidzi
Bila kita akan “berangkat” dari alam ini ibarat penerbangan ke sebuah Negara.
Dimana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur-brosur penerbangan, tetapi melalui Al-Qur,an dan Al-Hadits
Dimana penerbangan bukannya dengan Garuda Airlines atau US Airlines, tetapi Al-jenazah Airlines
Dimana bekal kita bukan lagi tas seberat 23 Kg, tetapi amalan yang tak lebih dan tak kurang.
Dimana bajunya bukan Pierre Cardin, atau setaraf dengannya tetapi kain kafan putih
Dimana pewanginnya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang suci
Dimana pasport kita bukan Indonesia, british atau American, tetapi Al-Islam
Dimana visa kita bukan lagi 6 bulan,tetapi Lailahaillallah
Dimana pelayanannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail dan lain-lain
Dimana servisnya bukan lagi kelas bussiness, tetapi sekedar kain yang diwangikan
Dimana tujuan mendarat bukan Bandara Cengkareng, Heathrow Airport atau Jeddah International, tetapi tanah perkuburan
Dimana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber-AC dan permadani, tetapi ruang 2x1 meter, gelap gulita.
Dimana pegawai imigrasi adalah munkar dan nakir, mereka hanya memeriksa apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan
Dimana tidak pelu satpam dan alat detektor
Dimana lapangan terbang transitnya adalah Al-Barzakh
Dimana tujuan terakhir apakah Syurga yang mengalir sungai di bawahnya atau neraka jahannam
Penerbangan ini tidak Dibajak atau di bom, oleh itu tidak perlu bimbang
Sajian tidak akan disediakan, oleh itu tak perlu risaukan masalah alergi atau halal-haram makanan.
Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya.
Jangan fikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, Kita telah hilang selera bersuka-ria
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, karena telah siap di bocking sejak Kita ditiupkan ruh di dalam rahim ibu
Ya…!!! BERITA BAIK….!!!jangan bimbang siapa yang duduk di sebelah Kita
Kita adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini. Oleh itu bergembiralah selagi bisa..!!!dan jika Kita bisa..!!!
Hanya ingat…!!! Nama Kita telah tertulis dalam tiket untuk penerbangan…
Saat penerbangan Kita berangkat…tanpa do’a Bismillahi Tawakaltu’Allallah, atau ungkapan selamat jalan. Tetapi INNALILLAHI WA INNAILAIHI RAJI’UN…Kita berangkat pulang ke Rahmatullah.
MATI…!!!
ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT…???
Abu Hurairah berkata,”Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda ; perbanyaklah mengingat pemotong segala kenikmatan ( yaitu KEMATIAN )
HR.Tirmidzi
Komentar
Posting Komentar