Langsung ke konten utama

Sosial media ya untuk bersosialisasi .....dong

Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim


Lama sekali nggak ngisi blog nih, mau nulis unek2 aja nih.  Hari Sabtu lalu saya pergi ke dokter gigi, klinik milik teman SMA saya namanya F, tapi saya minta ke teman saya yang lain D untuk menangani gigi saya di kliniknya F, D memang praktek di sana juga 




Setelah selesai, mengobrolah saya dengan F, rumah tinggal F di lantai 2 lantai 1 digunakan sebagai klinik dental dan skin care 

F ,, yang sebelumnya pernah mengajak saya untuk mengaji salafi, by phone kita ngobrol, ternyata memang sudah sering mengikuti kajian salafi dan makanya dia mengajak saya

 Beberapa hal memang tidak pas dengan 'hati' saya,. , , gmn ya... Kalau kita merasa nyaman dan klik kita pasti akan mengikuti begitu saja ....hati ini berkata "Iya ini... gitu"


Tapi untuk salafi contohnya, kata F .. sebenarnya Kalau kajian juga tidak boleh itu video video gambar orang, Kalau kajian juga harus hanya suara..gt katanya...yang sesuai syariat... Karena gambar yang menyerupai makhluk hidup tidak diperkenankan kecuali tumbuhan apalagi video orang begitu mungkin ya...maksudnya...

Tapi F kemudian juga bilang.. tapi aku juga belum bisa masih sering foto-foto sama temen-temen...hahaha๐Ÿ˜„haduhh...gimana 


Tuh kan... Kalau saya pribadi sih untuk kajian, saya sendiri banyak menyimak kajian ustadz ustadz di YouTube, ustadz Adi Hidayat, ustadz Abdul Somad, nouman Ali Khan, oemar Sulaiman..dll 

Coba teman-teman Bagaimana pendapatnya tentang bahwa video kajian pun (yg ada video ustadnya) tidak diperbolehkan sebetulnya dalam Islam?  


Berarti kalau video kajian saja tidak boleh apalagi yang lain-lain ya enggak,  ๐Ÿ˜…

Itulah yang membuat saya tidak klik dan tidak mengikuti anjuran nya untuk mengikuti kajian,, dan masih ada lain-lain tentu saja,, obrolan by phone pada malam itu pun selesai dengan kita tidak satu jalan, itu kesimpulannya



Kemudian setelah saya naik ke lantai 2 saya ngobrol beberapa hal nih. F ini terbilang sudah sangat sukses memang, dia beli tanah milyaran untuk membangun rumah yang sekarang dan kliniknya

Dia bilang dia beli tanah lagi di seberang sana, entah dimana saya tidak tanya lebih lanjut

F bilang dia pun tidak menyimpan uangnya di bank tapi dia simpan di brankas, karena Bank tidak lepas dari riba, tapi... Ada tapinya nih, katanya dia tetep menggunakan rekening bank karena untuk transaksi-transaksi , keperluan bisnis nya...

๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…Lhaaa piye tho... Kan riba ktnya.


Kemudian kenapa saya membuat judul sosial media, ...jadiiii, F bilang kalau dia tidak pernah sama sekali melihat status teman temannya di WA, dia tidak mau membuat hatinya kotor 

Katanya status WA kan menjadi ajang pamer/riya, makanya dia tidak mau merusak hatinya, terus saya diminta melihat ke HP nya bahwa tidak satupun ....tuh status yang saya lihat, kata F! 

What.... Kenapa pemahamannya dia begitu ya, Apakah ustaz nya menyebutkan seperti itu

Kata F, lihat kalau saya bikin status di WA kan tidak pernah sama sekali tentang diri saya keluarga saya, begitu katanya... Kalau saya punya keluarga yang bahagia dan lain-lain tidak pernah sekalipun saya update di wa, status WA saya isinya bisnis, testimoni dan lain-lain,,


Kok pamer sih bukan pamer lah..kataku, 

F menambahkan, ya pamer lah ini tak pasang testimoni juga kan aku lagi pamer 


Udah gemes banget nih Karena beda pemahaman,, kok dibilang pamer ya bukan pamer dong itu kan namanya trik bisnis usaha agar orang lain mau menggunakan produk mu, tambahku bilang ke dia.


Memang beda pendapat ya.... Ya sudahlah,

Istilahnya kalau dilanjutkan juga jadi debat kusir, padahal kan kita dilarang untuk debat kusir dalam agama kita. 

Media sosial namanya juga media sosial kalau misalkan kita beranggapan sebagai ajang pamer artinya kebiasaan kita kalau upload mungkin tujuannya memang untuk pamer? Itu memang hatimu suka pamer bisa jadi...

Sosial media ya digunakan untuk bersosialisasi dengan teman yg lain dong, kalau ada orang upload anaknya juara, Apakah itu pamer? Cobalah ambil sisi positifnya ..oh teman saya ingin berbagi bahwa dia sedang senang anaknya juara... Kan itu seharusnya

Sosial media untuk berkabar satu sama lain dengan status/story'... Kalau disebutkan ajang pamer itu kok... Rasanya hati ini kesel ya ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…


Ya sudahlah uneg-uneg saya sudah saya akhiri saja

Mungkin karena dia sudah sukses dengan segala yang dia miliki, sehingga ketika upload status takut saja dia masuk ke dalam perangkap riya'... Mari kita berhusnudzon sama teman saya yang bernama F ini๐Ÿ˜…


4/5 Minggu lagi menuju bulan Ramadhan, betul? Semoga kita selalu sehat, kita bisa siap dengan amalan terbaik kita nanti di bulan suci Ramadhan, juga pastinya kita bisa sampai semua di bulan tersebut dan menimba banyak kebaikan di sana allahumma Amin...aamiin yaa Allah












































Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 PRINSIP MEMBANGUN KELUARGA QUR'AN DARI SOSOK YANG ISTIMEWA Tak bisa tertahan lagi air mata di sudut mata ini, membaca status ustadz kami. Tentang wafatnya ayahanda beliau, ustadz kami, Ustadz Mutammimul Ula. Beliau telah menuntaskan tugasnya untuk untuk mengepalai salah satu keluarga Qur'an, keluarga dakwah, terbaik yg pernah saya temui. "Sayangi beliau yaa Rabb.. Berikanlah tempat tertinggi untuk beliau di sisi-Mu.." Saya jadi ingat video istri beliau Ustadzah Wirianingsih disini https://youtu.be/qbNBQNpRar4 , yg menceritakan apa-apa saja prinsip dasar keluarga dahsyat tersebut dapat dibangun, antara lain: Menyandarkan Diri kepada Allah Kerjasama dgn Pasangan Buat Peta Kurikulum dan Target Pendidikan Anak, lalu Evaluasi Berdoa agar Istiqomah Izin saya tuliskan disini dgn beberapa elaborasi yg saya maknai dari penjelasan beliau. Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi tambahan amal jariyah bagi almarhum Ustadz Tammim dan keluarga. --- PRINSIP 1 ...
ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู€ٰู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ  Doa yang biasa saya baca ketika akan Qiyamul lail Allahumma Rabba Jibriila wa Mikaaiila wa Israafiila Faathiros-samawaati wal ardhi ‘aalimal-ghaibi wasy-syahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiima kaanuu fiihi yakhtalifuuna ihdinii limakhtulifa fiihi minal-haqqi bi-idznika innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shiraatim-mustaqiim   “Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi.   Wahai Rabb yang mengetahui hal-hal yang ghaib dan nyata. Engkau yang menghukumi (memutuskan) di antara hamba-hambaMu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku, dengan seizinMu, pada kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Engkau menunjukkan jalan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki.”)     (HR Muslim  1289) karena sebagai manusia saya merasa bodoh bodoh di hadapan ilmunya yang sangat kaya, yang tak habis jika 7 lautan sesudah ke...