Langsung ke konten utama

teman yang shalih/ah

Bissmillahirrahmanirrahim
Allahumma yassir lii jaliisan shaalihan 


Seseorang itu dilihat dari agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat dengan siapa ia berteman (HR At- Tirmidzi)

memilih teman yang baik sangat mempengaruhi bagaimana kepribadian kita, bagaimana karakter kita, bagaimana progress kita menuju pribadi yang taqwa
pernah saya tanyakan pada adik-adik SMA, seberapa berpengaruhnya teman (lingkungan) terhadap mereka, dan hampir semua menjawab lebih dari 50 persen
seorang murid saya ada yang menjadi pecandu miras, sedangkan kondisi keluarga seharusnya tidak memberikan pengaruh demikian, setelah ditelusur ternyata pengaruh buruk dari temannya di lingkungan luar sekolah.

meski tidak kemudian juga, dengan hadits di atas kita kemudian menutup diri dari pergaulan dengan saudara-saudara kita yang masih harus belajar agama lebih baik lagi. Memilih hanya berteman dengan teman yang baik-baik saja bukan menjadi pilihan yang tepat, karena jika demikian, lalu siapa yang akan menjadi agent of change untuk mereka, siapa yang akan mengajak mereka untuk bersama-sama seperti kita juga yang ingin belajar terus memperbaiki diri

maka, bertemanlah dengan siapa saja, namun jangan lupa untuk meminta pada Allah teman-teman yang shalih/ah, karena kita juga membutuhkan bi'ah (lingkungan) yang baik, yang bisa menjaga kita agar tidak bergerak menjauh dari ketaatan, dan menjaga agar iman kita tidak turun, dan jikapun turun akan dapat segera bergerak naik, karena menurut imam syafi'i al imanu yazidu wayankusu, iman itu bertambah dan berkurang

Teman yang shalih/ah adalah teman yang kata-katanya memberi manfaat, teman yang ucapannya membawa hikmah, memberi kesejukan, membuka kesadaran, menguatkan iman, mempertajam pikiran, melembutkan hati ....

Teman yang shaleh/ah adalah teman yang bisa mengingatkan pada akhirat, kepada Allah, meningkatkan keimanan, dan menjadi bagian dari obsesi ketika hadir di suatu tempat :)

Mari sama-sama berdo'a
Allahumma yassir lii jaliisan shaalihan 
Ya Allah mudahkanlah bagiku untuk mendapatkan teman yang shalih



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Nanti Cara Matimu Bagaimana Kondisi Matimu, Seperti Itu Pula Kamu Dibangkitkan Dari Kuburmu

Catatan khutbah Ust Bachtiar Nasir yang saya download ini untuk saya sendiri sangat nampol , rasanya seperti ditampar oleh sebuah kebenaran. Bagaimana tidak kita sering sekali lalai bahwa kita begitu dekat dengan kematian, bagaimana jika saat itu datang dan kita berada dalam kemaksiatan, kita berada dalam ketidak taatan kita pada Allah, kita masih terbelenggu oleh kebiasaan kebiasaan kita melalaikan waktu, dalam keingkaran kita pada semua nikmatnya, nikmat kesehatan, nikmat penglihatan, nikmat – nikmatnya yang tak terbilang, astaghfirullah Kematian itu tidak mengenal usia teman Kematian itu sama dengan rezeki, bukan dikejar, bukan dicari, kematian itu mendatangi kita Bertaqwalah pada Allah  dengan taqwa yang sesungguhnya JANGAN SAMBIL LALU Dunia ini penuh dengan tipu daya Kalau kita tidak bersungguh sungguh menjual diri pada Allah artinya kita telah menjual diri pada sesuatu yang semu Manusia di dunia ini pada umumnya mencari krhidupan yang semu, dan lari dar

batu bata

Bissmillah  Pernahkah kalian memperhatikan bangunan gedung atau rumah-rumah di sekitar kalian ? Apakah pernah melihat gedung atau rumah yang sedang dibangun? Nah, mungkin kalian pernah melihat para pekerja bangunan sedang menyusun batu bata tetapi mereka tidak menyusunnya lurus dengan batu bata yang di bawah dan di atas. Kira-kira, apa ya, alasannya? Batu bata tidak disusun lurus dengan batu bata yang ada di bawah dan di atasnya karena jika susunannya lurus, gedung/rumah itu akan mudah roboh. Selain itu susunan batu batapun tidak boleh berurutan antara susunan di atasnya atau di bawahnya, tetapi selang-seling. Batu bata tidak disusun lurus agar masing-masing batu bata dapat mendukung batu bata yang ada di atasnya, dan di sebelahnya. Mendukung dengan apa? Dengan gaya dorong dan gaya tekan yang dikeluarkan oleh masing-masing batu bata. jawabannya mereka bertindak saling melengkapi. jika ada yg bermasalah, saling bertahan, saling menyokong, bukan mendiamkan diri  di

Ketika Al Quran Menyentuh Hati

Seorang ulama berkata “Apabila engkau melihat pada dirimu, bahwa setiap kali engkau membaca al-Qur’an bertambah pula imanmu, maka itu salah satu tanda taufiq (dari Allah). Namun apabila engkau membaca Al Quran namun tidak berpengaruh pada dirimu, maka kamu harus segera mengobati dirimu. Aku tidak mengatakan pergilah kamu ke Rumah Sakit, untuk mendapatkan satu dosis obat, cairan, atau lainnya. Namun engkau harus terus menerus mengobati hati. Karena hati yang tidak bisa mengambil manfaat dan nasehat dari al-Qur’an, maka itu adalah hati yang keras dan sakit" And ..look the video when the #Quran goes further than just the tongue and touches to Heart. Could it touch your heart? https://t.co/t3dJcnh1jq