Langsung ke konten utama

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Nanti Cara Matimu Bagaimana Kondisi Matimu, Seperti Itu Pula Kamu Dibangkitkan Dari Kuburmu



Catatan khutbah Ust Bachtiar Nasir yang saya download ini untuk saya sendiri sangat nampol , rasanya seperti ditampar oleh sebuah kebenaran. Bagaimana tidak kita sering sekali lalai bahwa kita begitu dekat dengan kematian, bagaimana jika saat itu datang dan kita berada dalam kemaksiatan, kita berada dalam ketidak taatan kita pada Allah, kita masih terbelenggu oleh kebiasaan kebiasaan kita melalaikan waktu, dalam keingkaran kita pada semua nikmatnya, nikmat kesehatan, nikmat penglihatan, nikmat – nikmatnya yang tak terbilang, astaghfirullah

Kematian itu tidak mengenal usia teman
Kematian itu sama dengan rezeki, bukan dikejar, bukan dicari, kematian itu mendatangi kita

Bertaqwalah pada Allah  dengan taqwa yang sesungguhnya
JANGAN SAMBIL LALU
Dunia ini penuh dengan tipu daya
Kalau kita tidak bersungguh sungguh menjual diri pada Allah artinya kita telah menjual diri pada sesuatu yang semu

Manusia di dunia ini pada umumnya mencari krhidupan yang semu, dan lari dari kematian
Sedangkan para mujahid mereka orang-orang yang mengejar kehidupan abadi dengan mencari kematian yang semu
(kematian yang semu : mati sementara untuk kehidupan abadi)

Setiap hamba akan dibangkitkan dari kuburnya seperti ketika matinya (keadaan ketika mati)
Contohnya : orang yang mati ketika berihram, akan dibangkitkan seperti itu, dalam keadaan berihram
Pilihannya kembali pada kita semua!

Para mujahid berprinsip kematian adalah tujuan, menjadi jalan untuk memperoleh kehidupan yang abadi. Ini adalah visi hidupnya
Mujahid à Kami adalah para pencari kehidupan abadi dengan mengorbankan kematian yang semu
Hal inilah yang membedakan dengan manusia2 yang tidak bervisi hidup
Bagaimana dengan kita?
Coba apa visi hidup kita?

Seorang pemabuk maka matinya akan dalam keadaan mabuk, dibangkitkannya dalam kubur juga dalam keadaan mabuk, dan kelak di hari kiamat pun bangkit dalam keadaan mabuk (sebagai pemabuk) dan dia juga tiba-tiba akan ada di lembahnya neraka jahannam, di wilayah pemabuk
Mabuk di sini bisa karena khamr, dunia, atau syahwat
Wallahu a’lam

Cerita, sebuah fakta
Seorang pemuda 2 minggu koma, sudah dibacakan laailaahaillallah, yassin dan terus di doakan masih tak sadar-sadar, kemudian ada teman dekatnya yang tahu sekali bagaimana hidup pemuda ini (pemuda yang koma ini sangat gemar musik)
Setelah diperdengarkan musik pemuda inipun sadar, ada gerakan badannya dan pemuda inipun  akhirnya mati dalam keadaan mendengarkan musik
Cerita seperti ini banyak dalam keseharian
Orang yang berzina, matinya dalam keadaan berzina

Jadi, sesungguhnya kita sudah tahu nanti kita bakal mati dengan cara apa, apakah kira-kira kita meninggal husnul khatimah ataukah dalam keadaan su’ul khatimah
Bagaiamana caranya kita bisa tahu?
Kata Ustad Bachtiar Nasir
Coba cek dirimu dalam kesendirianmu, dalam kesendirianmu dirimu cenderung pada ketaatan atau pada kemaksiatan?
Mana yang dominan dalam kesendirianmu?



Komentar

  1. Wahai saudaraku seiman...sadarlah... Senyampang AllahSWT masih memberi kesempatan utk hidup bergegaslah menuju naungan AllahSWT agar kita dapat mengakhiri kehidupan ini dengan Husnul Khatimah. AamiinnYRA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

batu bata

Bissmillah  Pernahkah kalian memperhatikan bangunan gedung atau rumah-rumah di sekitar kalian ? Apakah pernah melihat gedung atau rumah yang sedang dibangun? Nah, mungkin kalian pernah melihat para pekerja bangunan sedang menyusun batu bata tetapi mereka tidak menyusunnya lurus dengan batu bata yang di bawah dan di atas. Kira-kira, apa ya, alasannya? Batu bata tidak disusun lurus dengan batu bata yang ada di bawah dan di atasnya karena jika susunannya lurus, gedung/rumah itu akan mudah roboh. Selain itu susunan batu batapun tidak boleh berurutan antara susunan di atasnya atau di bawahnya, tetapi selang-seling. Batu bata tidak disusun lurus agar masing-masing batu bata dapat mendukung batu bata yang ada di atasnya, dan di sebelahnya. Mendukung dengan apa? Dengan gaya dorong dan gaya tekan yang dikeluarkan oleh masing-masing batu bata. jawabannya mereka bertindak saling melengkapi. jika ada yg bermasalah, saling bertahan, saling menyokong, bukan mendiamkan diri  di

Ketika Al Quran Menyentuh Hati

Seorang ulama berkata “Apabila engkau melihat pada dirimu, bahwa setiap kali engkau membaca al-Qur’an bertambah pula imanmu, maka itu salah satu tanda taufiq (dari Allah). Namun apabila engkau membaca Al Quran namun tidak berpengaruh pada dirimu, maka kamu harus segera mengobati dirimu. Aku tidak mengatakan pergilah kamu ke Rumah Sakit, untuk mendapatkan satu dosis obat, cairan, atau lainnya. Namun engkau harus terus menerus mengobati hati. Karena hati yang tidak bisa mengambil manfaat dan nasehat dari al-Qur’an, maka itu adalah hati yang keras dan sakit" And ..look the video when the #Quran goes further than just the tongue and touches to Heart. Could it touch your heart? https://t.co/t3dJcnh1jq