Langsung ke konten utama

Bilakah ini Ramadhan terakhir

KRPH bersama Ustad Syatori
Ahlan wa sahlan wa marhaban ya ramadhan
Kalimat ini akan keluar dari seorang mukmin yang sungguh2 merasakan bahagia dan senang  akan segera datangnya ramadan
Ia ber do'a pada Allah, do'a menujnukkan bahwa ia senang dan sangat berharap bisa sampai pada ramadhan
Allahumma bariklana fi rajaban wa sya'ban wa bilighna ramadhan.....
Ya Allah brkahilak kami di bulan rajan dan sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan

Ada 5 macam sikap Ramadhan saat turun menyapa masyarakat  bumi, khususnya bagi orang-orang yang beriman
Dan sikap ramdhan yang berbeda-beda ini sesuai dengan sikap orang berimannya
  1. Ramadhan datang tapi tidak mau mendatangi
Ini sangat menyakitkan sebenarnya
Analoginya seorang anak tinggal di jogja dan sudaah memiliki rumah, dan  orang tua ketika itu datang ke jogja ada agenda kantor selama 1 bulan, tapi ternyata orang tua datang tidak untuk sang anak, dan tidak menjenguk sama sekali
Kenapa sampai terjadi hal seperti ini?
Hal ini terjadi karena anak ini adalah anak yang  tidak berbakti pada orang tuanya, sampai-sampai orang tuanya tidak memilih tinggal bersama anaknya tetapi malah memilih tinggal di tempat lain seperti di hotel, penginapan lain.
Kalau anak ini anak berbakti pastilah orang tua ini akan memilih tinggal bersama anaknya dibandingkan tinggal di tempat lain
Kemungkinan lainnya adalah sikap ramadhan yang tidak mau menyapa disebabkan orangnya yang tak suka dengan datangnya ramadhan
Untuk orang seperti ini Ramadhan tetap datang, sebab setelah sya'ban ya pasti ramadhan,  tapi Ramadhan tidak mau mendatangi

  1. Ramadhan datang, tapi cuma numpang lewat
Seperti kasus no 1, orang tua datang tapi ia tidak mendatangi sang anak
Misalnya ada dialog antara bapak dan anak
Anak : bapak, sudaah di jogja pak?
Bapak : ia, sudah
Anak : lalu dimana menginapnya, kenapa ga mampir pak?
Bapak : tadi bapak sudah lewat depan rumah kamu, pagar kamu ganti kan. Bapak Cuma lewat saja tadi
Anak : kenapa pak, bapak ada waktu ga pak, mampir kenapa pak
Bapak : iya ada waktu, ini juga sebenarnya sedang santai, tapi bapak malas.
Hal ini tentu menyakitkan buat sang anak
Kepada siapa ramadhan datang pada orang dan kemudia bersikap seperti ini? Jawabannya : pada orang yang suka dengan datangnya ramadhan tapi ga mau ngapa-ngapain
Dia senang dengan datangnya ramadan tapi hanya mengambil senangnya dari kedatangan ramadhan saja. Ia tidak puasa, tidak mengaji, dll. Ia hanya mengambiil kesempaatan dengan senangnya datang ramadhan, seperti banyaknya buber (buka bersama) di masjid-masjid, ia manfaatkan untuk makan gratis :'(
Maka untuk orang seperti ini  Ramadhan datang tapi hanya lewat

               3. Ramadhan datang tapi hanya sejenak mampir
Ramadhan datang tapi hanya mampir sejenak. Analogi yang sama dengan cerita no 1, maka orang tua hanya mampir ke rumah anak, tapi hanya sebentar mampir di rumah anaknya tersebut, meski ia akan menginap di jogja 1 bulan. Kenapa? Karena biasanya sikap sang anak hanya -ngajeni orang tua di awal2 saja, tapi setelah beberapa hari, maka ia akan sibuk dengan urusannya sendiri dan lupa dengan kehadiran tamu spesial di rumahnya yakni orangtuanya.
Sikap seperti ini akan Ramadhan tunjukkan kepada mereka yang hanya bahagia dan beramal sejenak ketika di awal-awal saja. Spanduk di mana-mana, menunjukkan meyambut hadirnya ramadhan, masjid ramai dengan orang-orang beribadah, tapi ini hanya berlangsung sebentar. Setelah beberapa hari bulan ramadhan, mereka akan tidak bersemangat lagi dengan ibadahnya, shaff shalatpun lama kelamaan akan mengalami kemajuan secara pasti, semakin lama semakin maju atau sedikit yang datang untuk berjamaah

                 4. Ramadhan tetap datang lantas pergi tapi tanpa kesan
Analogi dengan cerita anak dan orang tua di atas, maka orang tua singgah/tinggal 1 bulan penuh bersama sang anak, namun setelah 30 hari pergi begitu saja tanpa kesan. Kenapa ini bisa terjadi
Ia (anak) :kurang" ngajeni orang tua
Ia "kurang" baktinya sama orang tua
Ia "kurang" dalam bersikap mengistimewkan orang tua
Semuanya serba kurang dan tak ada yang istimewa
Sikap sang anak hanya formalitas belaka
Kalau ditanya kenapa berpuasa, kenapa tarawih, dll jawabnya ya karena saat di bulan ramadhan semua orangn puasa, semua orang tarawiih ya saya ikut saja, masa saya ga puasa sendiri.
Jadi ia melaksanakan amal2 ramadhan hanya formalitas belaka
Sehingga hadirnya 1 bulan ramdhan tanpa kesan berarti, dan tak ada yang istimewa.

                5. Ramadhan datang selama 1 bulan lantas pergi meninggalkan kesan yang mendalam
Bayangkan seandainya orangtua mengunjungi kita kemudian setelah genap 1 bulan  orang tua akan bilang begini "Nak, sebetulnya bapak ibu berat sekali meninggalkan kamu, bapak-ibu sangat bahagia selama 1 bulan di sini, sangat menyenangkan, tapi bapak-ibu tidak bisa selamanya di sini, semoga kebaikanmu selama ini akan dibalas oleh Allah SWT, bapak ibu janji deh tahun depan bapak-ibu akan datang lagi mengunjungi kamu "
Pasti kita sebagai anak yng memang ingin untuk seterusnya orang tua ada bersama kita akan sangat senang mendengarnya, kita bahagia karena bapk-ibu bahagia
Kepada siapa Ramadhan akan bersikap seperti ini? Sikap ini akan ditunjukkan pada mereka yang benar2 suka dan mau menyambut Ramadhan, mau menyambutnya dan menyuguhnya dengan amal-amal baik karena dorongan iman semata kepada Allah SWT,  bukan hanya formalitas saja.

Sikap ini ia ambil karena imannya, dan ini sesuai dengan apa yang ada di Al-Qur'an yang ia imani
Dalil naqlinya ada di QS Al-Baqarah 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾


Dalil naqli kedua
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang berpuasa di bulan suci Ramadhan didasari dengan iman dan niat yang ikhlas karena Allah semata, maka dia akan mendapat ampunan dari Allah dari dosa yang telah dilakukan”

Kata iman ini, berarti sebenarnya ada orang yang berpuasa bukan karena iman. Rasulullah menyimpulkan dari umatnya banyak yang berpuasa tapi bukan karena iman. Bagi umat Rasulullah yang menjalankan puasa karena iman dan niat ikhlas karena Allah semata, maka ia akan mendapatan ampunan untuk dosa-dosa yang telah dilakukan. Ini bisa menjadi montvasi bagi kita agar puasa kita tidak menjadi puasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Na'udzibillah

Kita ingin menuju ke sosok muslim yang baik, tapi kita ga mau lewat jalannya. Ini sebenarnya aneh ga seh?
Sabar : sebagai seorang beriman kita meganggap sabar itu baik atau buruk? Jawabannnya pasti baik
Jika baik, maka sebag ai seorang beriman kita pasti ingin menjadi orang sabar
Apakah sabar itu sulit? Pasti kebanyakan akan dijawab sulit
Apakah sabar itu enak? Pasti kebanyak akan menjawab tidak enak
Tapi apakah ingin menjadi orang sabar? Ingiin, tapiii buntutnya tetap bilang sulit
Ingin tapi sulit
Kalau sulit itu artinya mau atau tidak mau? Sesungguhnya ia tidak mau
Analogi seorang anak ingin jadi dokter tapi ga mau kuliah di kedokteran, kenapa? Karena sulit
Sulit kuliahnya, sulit juga untuk masuknya
Ketika ditanya ia menjawab dengan yakin bawa mau jadi dokter, kepengen sekali taaapi ia tidak mau kuliah di FK, apalagi utuk masuk ke sana perbandingannya 1 banding 100 siswa, ini semakin sulit saja ia rasakan. Ini aneh. kalau mau jadi dokter ya seharunya ia kuliahnya di Fakultas Kedokteran, itu sewajarnya
Sama juga dengan seorang anak kecil yang merengek minta nasi goreng yang dikasih telor ceplok sebagai lauk sama ibunya, katanya kalau nasi goreng bikinan ibunya pasti enak, ia ga mau dengan nasi goreng yang bukan ibunya yang membuatkan, tapi setelah nasi goreng sudah jadi, sang anak tidak juga mau makan, ketika ditanya kenapa tidak dimakan-makan, padahal tadi katanya minta dibuatkan nasi goreng, jawabnya sulit makannya
Nah kalau begini bagaimana tindakan sang ibu>>>>>>> maka anak kecil tadi akan disuapin
Ternyata banyak diantara manusia yang imannya seperti iman anak kecil, mau jadi orang bertaqwa tapi tidak mau lewat jalan yang semestinya
Untuk iman2 yang masih seperti anak kecil ini, maka mereka memerlukan pertolongan
Anak kecil perlu pertolongan untuk makan dengan disuapin
Yang mau jadi dokter perlu pertolongan dalam belajar agar bisa menjadi dokter

Lalu apa yang menjadikan kita belum juga sampai pada tujuan kita untuk menjadi sosok muslim yang baik, kita sering tidak mau dan tidak peduli dengan apa yang sudah Allah berikan, padahal itu jalannya untuk menuju tujuan/keinginan kita
Ketika diberi masalah tidak mau bersabar
Ketika ada teman yang bersalah sulit memaafkan
Ketika  uang hilang, tidak ikhlas
Sabar, memafkan orang lain, ikhlas adalah sebagian dari jalan2 yang semestinya

Allah sedang menyuapkan nasi goreng itu untuk kita  -______-

Bagaimana cara agar kita menjalani puasa-puasa dan amal2 Ramadhan karena iman?
Iman bagi ibadah bagaikan lidah bagi makanan
Menjalani sabar, memaafkan, mengikhlaskan tanpa iman, tentu akan akan terasa tidak enak
Analoginya jika makan sate ketika sariawan di lidah pasti merasa tidak enak, malah akan menjadi siksaan baginya, karena lidah tak bisa merasakannya
ketika dengan iman, maka semua akan terasa enak
Sabar kan terasa enak sekali, ikhlas terasa enaknnya, begitu juga memaafkan juga terasa enak sekali
Malah semua akan menjadi sangat berkesan dan terasa sampai sekarang
makan sate yang sangat enak itu akan terus teringat, ingat  enaknya rasa sate tersebut, dan menginginkan untuk datang kembali merasakannya


Nah apa yang harus kita lakukan sebelum ramadhan tiba,  agar ramadhan akan memperlakukan kita seperti pada no 5

  1. Membersihkan diri dari dosa dengan bertaubat kepada Allah
  1. Meluruskan pandangan hidup kita sesuai dengan pandangan Allah
  1. Menjadikan akhirat  sebagai kiblat hidup
  2. Menghadirkan Allah Ta'ala dalam setiap peristiwa hidup kita

4 hal ini mudah-mudahan selesai sebelum Ramadhan tiba, agar Ramadhan 1 bulan akan tinggal/singgah bersama kita dan memberi kesan yang tak terlupaakan untuk kehadirannya. aamiinn

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Nanti Cara Matimu Bagaimana Kondisi Matimu, Seperti Itu Pula Kamu Dibangkitkan Dari Kuburmu

Catatan khutbah Ust Bachtiar Nasir yang saya download ini untuk saya sendiri sangat nampol , rasanya seperti ditampar oleh sebuah kebenaran. Bagaimana tidak kita sering sekali lalai bahwa kita begitu dekat dengan kematian, bagaimana jika saat itu datang dan kita berada dalam kemaksiatan, kita berada dalam ketidak taatan kita pada Allah, kita masih terbelenggu oleh kebiasaan kebiasaan kita melalaikan waktu, dalam keingkaran kita pada semua nikmatnya, nikmat kesehatan, nikmat penglihatan, nikmat – nikmatnya yang tak terbilang, astaghfirullah Kematian itu tidak mengenal usia teman Kematian itu sama dengan rezeki, bukan dikejar, bukan dicari, kematian itu mendatangi kita Bertaqwalah pada Allah  dengan taqwa yang sesungguhnya JANGAN SAMBIL LALU Dunia ini penuh dengan tipu daya Kalau kita tidak bersungguh sungguh menjual diri pada Allah artinya kita telah menjual diri pada sesuatu yang semu Manusia di dunia ini pada umumnya mencari krhidupan yang semu, dan lari dar

batu bata

Bissmillah  Pernahkah kalian memperhatikan bangunan gedung atau rumah-rumah di sekitar kalian ? Apakah pernah melihat gedung atau rumah yang sedang dibangun? Nah, mungkin kalian pernah melihat para pekerja bangunan sedang menyusun batu bata tetapi mereka tidak menyusunnya lurus dengan batu bata yang di bawah dan di atas. Kira-kira, apa ya, alasannya? Batu bata tidak disusun lurus dengan batu bata yang ada di bawah dan di atasnya karena jika susunannya lurus, gedung/rumah itu akan mudah roboh. Selain itu susunan batu batapun tidak boleh berurutan antara susunan di atasnya atau di bawahnya, tetapi selang-seling. Batu bata tidak disusun lurus agar masing-masing batu bata dapat mendukung batu bata yang ada di atasnya, dan di sebelahnya. Mendukung dengan apa? Dengan gaya dorong dan gaya tekan yang dikeluarkan oleh masing-masing batu bata. jawabannya mereka bertindak saling melengkapi. jika ada yg bermasalah, saling bertahan, saling menyokong, bukan mendiamkan diri  di

Ketika Al Quran Menyentuh Hati

Seorang ulama berkata “Apabila engkau melihat pada dirimu, bahwa setiap kali engkau membaca al-Qur’an bertambah pula imanmu, maka itu salah satu tanda taufiq (dari Allah). Namun apabila engkau membaca Al Quran namun tidak berpengaruh pada dirimu, maka kamu harus segera mengobati dirimu. Aku tidak mengatakan pergilah kamu ke Rumah Sakit, untuk mendapatkan satu dosis obat, cairan, atau lainnya. Namun engkau harus terus menerus mengobati hati. Karena hati yang tidak bisa mengambil manfaat dan nasehat dari al-Qur’an, maka itu adalah hati yang keras dan sakit" And ..look the video when the #Quran goes further than just the tongue and touches to Heart. Could it touch your heart? https://t.co/t3dJcnh1jq