Langsung ke konten utama

Hikmah sore ini

Hikmah sore ini

Pernah ga kalian sakit yg lumayan lamaaa hingga mulut kalian rasanya tuh pahit,  pokoknya ga kepengen tuh makan,  jangankan makan,  minum aja yg tawar kayak air putih,, di mulut rasanya pahit๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘
Padahal makanan menjadi sumber energi untuk tubuh kita,  untuk fisik kita agar cepat kembali sehat,  semakin ga mau makan semakin ga sembuh sembuh, 
tapi bener deh,  mulut rasanya pahiiit banget,  males bangwt untuk makan,  ga enak๐Ÿ˜ฏ๐Ÿ˜ฏ


Hal ini senada dengan keadaan iman kita yg sakit
 Tilawah rasanya beraat,  karena hati ga bisa ngerasain enaknya tilawah
seperti mulut kita yang pahit dan ga bisa ngerasain enaknya sate,  segernya makan sop,  nikmatnya nasi goreng spesial yg di buatkan suami,  atau dibuatkan Ibu yg dengan penuh cinta merawat kita yg sedang sakit
Shalat ga pake berlama2,  yang sunnah tak tertunaikan,  yang wajib tak berkualitas
interaksi dengan Al Quran semakin jarang,  hafalanpun tak pernah dimulai2
Padahal ibadah ibadah itu layaknya makanan bagi raga,  ia menjadi makanan bagi jiwa kita
kalau ga dilakukan tapi menuruti rasa malas,  sama aja membiarkan jiwa kita dalam sakitnya, ga sembuh2,  yg ada malah makin parah

๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Yang bikin jiwa sakit itu apa?
Dosa dan kemaksiatan
selama masih suka melakukan dosa dan kemaksiatan,  selama itu pula kira tdk akan menikmati lezatnya makanan makanan bagi jiwa
Nikmatnya bertilawah
Nikmatnya sujud kita
Nikmatnya menangis di 1/3 malam
Nikmatnya menghafal quran

Ya Allah,,  ini sebenernya ngomongin diri sendiri
Yang masih aja berada dalam kubangan dosa dan kemaksiatan di hadapan Allah

 ูŠَุง ู…ُู‚َู„ِّุจَ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจِ ุซَุจِّุชْ ู‚َู„ْุจِูŠ ุนَู„َู‰ ุฏِูŠู†ِูƒَ ูˆَุทَุงุนَุชِูƒَ
Yaa muqollibal quluub,, tsabbit qolbi 'alaa diinika wa' alaa tho'aathiika
(Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu)
Aamiin yaa Allah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Hidupmu, Begitulah Nanti Cara Matimu Bagaimana Kondisi Matimu, Seperti Itu Pula Kamu Dibangkitkan Dari Kuburmu

Catatan khutbah Ust Bachtiar Nasir yang saya download ini untuk saya sendiri sangat nampol , rasanya seperti ditampar oleh sebuah kebenaran. Bagaimana tidak kita sering sekali lalai bahwa kita begitu dekat dengan kematian, bagaimana jika saat itu datang dan kita berada dalam kemaksiatan, kita berada dalam ketidak taatan kita pada Allah, kita masih terbelenggu oleh kebiasaan kebiasaan kita melalaikan waktu, dalam keingkaran kita pada semua nikmatnya, nikmat kesehatan, nikmat penglihatan, nikmat – nikmatnya yang tak terbilang, astaghfirullah Kematian itu tidak mengenal usia teman Kematian itu sama dengan rezeki, bukan dikejar, bukan dicari, kematian itu mendatangi kita Bertaqwalah pada Allah  dengan taqwa yang sesungguhnya JANGAN SAMBIL LALU Dunia ini penuh dengan tipu daya Kalau kita tidak bersungguh sungguh menjual diri pada Allah artinya kita telah menjual diri pada sesuatu yang semu Manusia di dunia ini pada umumnya mencari krhidupan yang semu, dan lari dar

batu bata

Bissmillah  Pernahkah kalian memperhatikan bangunan gedung atau rumah-rumah di sekitar kalian ? Apakah pernah melihat gedung atau rumah yang sedang dibangun? Nah, mungkin kalian pernah melihat para pekerja bangunan sedang menyusun batu bata tetapi mereka tidak menyusunnya lurus dengan batu bata yang di bawah dan di atas. Kira-kira, apa ya, alasannya? Batu bata tidak disusun lurus dengan batu bata yang ada di bawah dan di atasnya karena jika susunannya lurus, gedung/rumah itu akan mudah roboh. Selain itu susunan batu batapun tidak boleh berurutan antara susunan di atasnya atau di bawahnya, tetapi selang-seling. Batu bata tidak disusun lurus agar masing-masing batu bata dapat mendukung batu bata yang ada di atasnya, dan di sebelahnya. Mendukung dengan apa? Dengan gaya dorong dan gaya tekan yang dikeluarkan oleh masing-masing batu bata. jawabannya mereka bertindak saling melengkapi. jika ada yg bermasalah, saling bertahan, saling menyokong, bukan mendiamkan diri  di

Ketika Al Quran Menyentuh Hati

Seorang ulama berkata “Apabila engkau melihat pada dirimu, bahwa setiap kali engkau membaca al-Qur’an bertambah pula imanmu, maka itu salah satu tanda taufiq (dari Allah). Namun apabila engkau membaca Al Quran namun tidak berpengaruh pada dirimu, maka kamu harus segera mengobati dirimu. Aku tidak mengatakan pergilah kamu ke Rumah Sakit, untuk mendapatkan satu dosis obat, cairan, atau lainnya. Namun engkau harus terus menerus mengobati hati. Karena hati yang tidak bisa mengambil manfaat dan nasehat dari al-Qur’an, maka itu adalah hati yang keras dan sakit" And ..look the video when the #Quran goes further than just the tongue and touches to Heart. Could it touch your heart? https://t.co/t3dJcnh1jq